Andai rindu bersambut
Seperti hatiku yang selamanya ingin berada dalam payung mata beningmu,
Rebah sudah kangenku berlabuh padamu...
Diam tak bergerak...
Lalu terbaring manja di permadani hatimu,
Andai rinduku bersambut...
Aku kan tersenyum dan menangis di sudut bibirmu,
Saat raga dan mata kita bertemu...
Mengendap keras dalam lelahnya pengembaraanku,
Sungguh...
Terlalu berat memikul beban rindu ini,
Andai kau tahu itu...
Terlalu indah melewatkan setiap gelisah yang hadir,
Setiap rindu yang mengetuk” di balik temaram senja...
Dan setiap cinta yang mengalir di hembusan nafas...
Di balik Tirai-Tirai Cinta...
Di tepian hati kutulis rindu dalam diam,
Menguraikan bait demi bait...
Lalu bebas masuk dalam cintamu yanpa tanya dan ragu lagi..
Untuk apa ku ingkari nurani...
Kebersamaan dan kedekatan yang kita jalan...
Telah menumbuhkan binar-binar rindu stiap kita tak bertemu...
Apa yang tersisa dari perjalanan kita selama ini..??
Selain kangen dan rindu yang terus berontak dari kedalamanya...
Aku tersudut seorang diri,
Kupandangi langit yang luas tak terbatas...
Kuraba hati kembali,
Mengukur kangen dan rindu yang hinggap...
Untukmu...
Ketika cinta menghampiriku….ia datang dengan kasih yang lembut…..
ia datang dengan kasih yang hangat, yang tak terkira…..
Namun seiring dengan berjalannya waktu, cinta itu menjadi sebuah bongkahan es yang besar dan dingin yang tak bisa ku sentu lagi………..
Cinta kemana kau pergi……Mengapa kau hanya datang sekejap menghampiriQ….
Dan mengapa kau meninggalkan luka yang membekas dalam hatiku???
Akankah kau kembali cintaku…….
Aku menantimu……
0 comments:
Post a Comment